Tugu Nol Kilometer Sabang
Berkunjung ke Sabang belum lengkap rasanya apabila anda belum mengunjungi Tugu Titik Nol Kilometer Indonesia yang berjarak sekitar 30 km dari Kota Sabang. Tugu Titik Nol Kilometer Indonesia ini merupakan penanda geografis terjauh ujung barat Indonesia yang juga menjadi objek wisata.
Pantai iboih sabang
Iboih merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Sukakarya, Sabang, di Iboih ini terdapat dua pantai yaitu Pantai Teupin Layeu dan Pantai Teupin Sirkui namun para wisatawan lebih senang menyebutnya dengan Pantai Iboih. Pantai Teupin Layeu ini merupakan pantai dengan pasir putih sedangkan Pantai Teupin Sirkui merupakan pantai berkarang.
Pantai Gapang di sabang
Pantai Gapang berada tidak jauh dari Pantai Iboih atau ketika anda menuju ke tugu nol kilometer anda akan melewati beberapa pantai seperti Pantai Iboih dan Pantai Gapang, Pantai Gapang ini memiliki pasir putih dan airnya juga jernih. Nama Pantai Gapang ini diambil dari nama pohon yang terdapat di sekitar pantai ini.
Air terjun Pria Laot
Tidak cuma Pantai saja yang ada di Sabang, disini juga terdapat air terjun yang bernama air terjun pria laot. Air terjun ini berhulu dari Gunung Saung Keris dan berada di tengah hutan, Air terjun Pria Laot berada di Desa Pria Laot, Kelurahan Iboih, Sabang jaraknya sekitar 15 km dari Kota Sabang. Untuk menuju air terjun ini anda harus berjalan kaki dari lokasi parkir sekitar 20 menit.
Pantai anoi itam sabang
Pantai Anoi Hitam ini berbeda dengan pantai yang ada di Sabang lainnya, karena pantai ini merupakan pantai berpasir hitam satu-satunya yang ada di Sabang. Pantai ini berjarak sekitar 14 km dari Kota Sabang, tepatnya berada di Desa Anoi Itam, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Aceh.
Benteng
Siang yang terik itu kami mengayun langkah menapaki jalan tanah, menyusuri bibir pantai Anoi Itam sebelum menyiapkan energi meniti anak tangga menuju ke bunker peninggalan Jepang di atas bukit. Menurut Helmi rakan dari Sabang Heritage yang menemani perjalanan, jalan yang kami lalui lebih manusiawi dibanding mengitari punggung bukit yang bisa membuat kaki semaput bila tak kuat. Yasudah, mau gimana lagi? Sebotol air mineral pun diraih untuk menghalau dahaga sebelum pendakian dimulai.
Meriam sabang Fair
Meski sedikit bombastis menuliskan kata-kata Asli pada Meriam yang ada di Sabang Fair, namun ini sebenarnya tidak pura-pura karena meriam-meriam tersebut adalah meriam asli peninggalan peninggalan Portugis, yang pada mulanya tersebar di beberapa tempat di Pulau Sabang yang kemudian dipindahkan ke lokasi Sabang Fair agar kita bisa memudah melihatnya dan tentunya agar mudah pula perawatannya. Salah Satu meriam yang sempat saya abadikan dalam foto jepretan kamera hape berikut ini :
Kalau kita buka situs wikipedia, Meriam punya sejarah panjang. Meriam atau kanon (atau "Lela" dalam Bahasa Melayu) adalah sejenis artileri, yang umumnya berukuran besar dan berbentuk tabung, yang menggunakan bubuk mesiu atau bahan pendorong lainnya untuk menembakkan proyektil. Meriam memiliki bermacam-macam ukuran kaliber, jangkauan, sudut tembak, dan daya tembak. Lebih dari satu jenis meriam umumnya digunakan dalam medan pertempuran.
wahh bguss" tempat nya gann pengen berkunjung di sana gann :)
ReplyDeletethankk info menrik nya gan
Masih banyak Photo yang belum sempat saya Uplode Gan :D
Deletekalau ke sabang Kabarin ya :D